Saturday, January 1, 2011

Arogansi manusia

Menurut KBBI, aro·gan·si n kesombongan; keangkuhan: kalau tidak mau meminta maaf, berarti dia mau menunjukkan -- kekuasaannya.


VS


Skor di atas menunjukkan bahwa gambar kedua lebih unggul daripada yang pertama dan saya pemenangnya. (Saat itu). Mungkin dalam permainan perang bintang saat itu, saya bisa mengalahkannya tapi tidak dalam beberapa permainan yang dibuatnya sendiri.

Manusia ketika sudah mendapatkan sesuatu yang tinggi terkadang menjadi 'tidak tau diri' atau bisa dibilang takabur atau seperti judulnya menjadi seorang manusia yang arogan. Kita mungkin saat itu atau saat ini berada di atas tetapi apa yang ada di depan kita tidak tahu bagaimana jadinya, bahkan dengan beberapa persiapan atau penilaian di awal pun tidak membuat kita mengetahui apa yang akan terjadi esok. Bahkan ketika kita sudah di atas pun seharusnya tidaklah kita melupakan orang-orang disekitar, terutama diri kita sendiri. Saat di atas kadang kita lupa bagaimana cara kita menggapainya, bagaimana habit kita, attitude kita sebelumnya, hedonisme melanda dan arogansi menjadi salah satu attitude yang menempel di diri kita. Hal seperti itulah yang perlu kita kontrol. Arogan tidak sama dengan percaya diri, sama halnya rendah diri vs minder.

Ketika seseorang merasa sudah dibutuhkan dia juga bisa menjadi punya kuasa pada orang tersebut, saat dia bersalah pun itu baginya adalah lumrah. Tidak perlu ada kata maaf lagi, bahkan tidak perlu basa-basi, karena baginya itu bukan masalah. Tapi tidak untuk orang yang terkena dampaknya, dia dapat merasakannya. Dan disitulah timbul sikap begging kepada seseorang yang ia butuhkan. Ketika mereka bersalah, dia memafkan dan membiarkan, bahkan kadang dia merasa ini mungkin hanya dia saja yang terlalu mempermasalahkan, sehingga malahan dia yang minta maaf. Kasian sekali. Namun begitulah yang sering saya rasakan. Dan ketika saya menyebutkan bahwa saya rela begging dan memaafkan kesalahan dari orang yang arogan itu, saya pun sudah menjadi bagian dari bentuk arogansi manusia.

No comments:

Post a Comment