Friday, January 14, 2011

Echo and Narcissus

(http://thanasis.com/echo.htm)

Jika kita sedang berada di alam terbuka atau di sebuah gua biasanya kita berteriak dan akan mengeluarkan gema suara atau disebut juga Echo.

Melalui kisah Yunani jaman dahulu kala, Echo seorang dewi yang riang dan sering berkumpul bersama teman-temannya sambil berbagi cerita tak sengaja melihat Zeus sedang bersama seorang peri. Zeus yang sudah terkenal akan kenakalannya dengan wanita lain tidak begitu membuat Echo tersentak, hanya saja Echo melihat Hera menuju ke arah dimana Zeus sedang bermesraan dengan peri tersebut. Echo berusaha mengalihkan Hera dengan mengajaknya berbicara dan tidak mengakui bahwa Echo melihat Zeus, Hera yang akhirnya mengetahu kebohongan Echo mengutuk Echo dengan membuat Echo tidak dapat bersuara kecuali mengulang ucapan terakhir dari orang yang didengarnya.

Hal itu membuat Echo sedih, teman-temannya pun mengira Echo kelewatan bercanda sedangkan disaat itu juga Echo mengagumi seorang pria bernama Narcissus son of blue Nymph Leiriope of Thespia. Narcissus memenag seorang pemuda yang sangat tampan namun juga arogan. Suatu ketika Echo megikuti Narcissus yang sedang emncari teman-teman berburunya, lalu tidak sengaja ketika Narcissus berteriak Echo pun mengeluarkan ucapan yang sama. Echo berusaha memberitahukan isi hatinya kepada Narcissus, namun dengan kesombongan Narcissus telah membuat Echo patah hati. Echo pun semakin terjatuh dan memutuskan untuk tinggal di gua sendirian supaya ia tidak perlu menirukan ucapan orang lain yang tidak ingin dia ucapkan.
Sebelumnya Echo ditawarkan untuk membalaskan dendam patah hatinya kepada Narcissus, tapi Echo tak menginginkannya.

Di lain sisi, seorang pemuda yang sangat mengagumi Narcissus bernama Ameinius berusaha untuk mendapatkan perhatiannya hingga menunjukkan kepada Narcissus bahwa ia berani menusukkan pedang ke hatinya untuk membuktikan kasihnya kepada Narcissus, akhirnya Ameinius melakukan bunuh diri untuk Narcissus, namun sebelumnya ia meminta Dewa untuk membalas Narcissus.

Artemis sebagai dewi pemburu yang mengetahui hal tersebut mengutuk Narcissus agar merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta dan tergila-gila, namun hal itu diwujudkan dengan membuat Narcissus mencintai bayangannya sendiri kietika mengambil air di kolam Donacon, Thespia. Narcissus yang melihat bayangannya tersebut langsung jatuh cinta dan selalu memandangi kolam tersebut sambil mengungkapkan perasaannya, sedangkan Echo merasa sangat damai ketika bisa mendengar Narcissus mengucap cinta kepada bayangannya sendiri, bukan karena dendam yang terbalaskan, namun karena Echo dapat mengulang kata-kata Narcissus yang mencintainya, dan itulah hal yang sangat ingin diucapkan Echo kepada Narcissus, sungguh Dewi yang sangat baik hati dan tulus.

(www.flowers.vg)

Setelah sekian lama memandangi bayangan sendiri, Narcissus yang tak dapat mencintai bayangannya lama-lam menjadi kisut dan tak terawat, hingga akhirnya ia dapat bertemu dengan bayangannya dan jatuh cinta. Persis di tempat Narcissus berada di dekat kolam tersebut, tumbuhlah sebuah bunga setelah Narcissus menghilang.



Friday, January 7, 2011

Tren, At least... #Part2

(www.flash-screen.com)
ICECREAM MAGNUM
Salut terhadap iklan eskrim ini yang mampu membuat orang jadi ingin memakan magnum. Kalau diperhatikan, iklannya tidak bagus tetapi bisa membuat orang menjadi 'ngidam' Magnum. Ya mungkin seperti yang dosen saya pernah bilang, iklan yang tidak menarik belum tentu tidak bagus.

(terselubung.blogspot.com)
POWER BALANCE
Ya, gelang ini 'sempat' populer karena 'keajaibannya' yang mampu memberikan keseimbangan bagi yang menggunakannya. Namun hal ini tentunya sudah diklarisifikasi oleh pihak power balance sendiri mengenai rumor belaka tentang kekuatan sihir dari gelang ini. Setidaknya gelang ini masih bisa menjadi aksesoris kan.

(sillyband.blogspot.com)
SILLYBANDZ
Nah, gelang seperti ini juga sedang naik daun. Kalau yang ini pure aksesoris, yang dianggap beberapa wanita gelang ini lucu seperti namanya.

(jakartacity.olx.co.id)
MONOL
Ya, ini jelas menjadi satu tren yang terkenal di era powerbalance juga. Saat ini di pinggiran malioboro pun juga banyak yang menjual jam monol. Susah memang kalau mengikuti tren, tapi tren ini baik, untuk orang yang jarang pakai jam jadi ingin pakai jam, setidaknya mereka jadi tidak lupa waktu.

(kaboodle.com)
HIPPIE HEADBANDS
Headbands seperti ini sudah sempat ngehip tahun lalu, dan sudah cukup lama, mungkin sekarang tidak banyak orang yang memakainya. Tetapi ketika ini sedang ngetren, baik perempuan,laki-laki dan tidak mesti kaum hippie yang memakainya. Bolehlah tren yang satu ini, karena setidaknya beberapa teman saya yang menggunakannya memang tampak lebih cantik juga.



Wednesday, January 5, 2011

Which is better? #1

Which is better?
Merasa cepat bersalah, sering mengumbar kata maaf dan akhirnya melakukan hal yang sama dengan cepat juga atau Tidak merasa bersalah, terkondisikan bermasalah, tidak meminta maaf, dan jalan seperti biasanya.

Kalau saya lebih memilih yang pertama.
Memang kata maaf kalau sudah biasa diucapkan jadi tidak begitu berarti, sama dengan berkata "i love u", tetapi menurut saya, selama memang kita bersalah, kita kudu minta maaf. Selama kita memang cinta, biar saja berkata cinta terus-terusan, perkara dia bosan apa tidak kan urusan dia yang mendengar, ya asalkan memang diimbangi antara apa yang diucap dengan apa yang ditindak. Hanya saja, beberapa keadaan yang pernah saya alami terhadap sebagian orang terbagi menjadi dua karakter di atas ketika menghadapi masalah dengan saya.

1. Dia membuat kesalahan, mengumbar maaf, maaf dan maaf, hingga dengan mudahnya berkata maaf, kadang tidak mengerti ketika ditanya minta maaf kenapa, yang jelas dia harus berkata maaf.
2. Dia membuat kesalahan, sedikitnya tersindir, menunjukkan bahwa dia sepertinya membuat kesalahan kepada saya, tetapi enggan berkata maaf. Atau lupa, atau mungkin sebenarnya tidak merasa.

Ya begitulah dua karakter dominan yang sering saya jumpai, hal ini tentunya dipengaruhi juga dengan karakter saya, yang bisa jadi bagi si A saya terlalu mempermasalahkan hal-hal yang tidak perlu, bagi si B saya pasti mempermasalahkannya atau bisa jadi bagi si C saya sama sekali tidak merasa bermasalah, sehingga memunculkan beberapa karakter baru.

Tuesday, January 4, 2011

Tren, At least... #Part1

Beberapa tren saat ini bisa dibilang hebat, butuh budget, butuh keberanian, yah walau hanya sekedar mengikuti tren, tidak ngeroot, follower, swanky, poser, lackey apapun itu, beberapa tren satu ini setidaknya memberi manfaat bagi si townies.
(macfomus.com)

BLACKBERRY
Banyak sekali handphone yang memiliki kecanggihan lebih dari blackberry dengan harga yang juga tidak jauh berbeda, namun epidemi BBM tidak mudah ditaklukkan. Walau nggak butuh-butuh banget, setidaknya jadi lebih mudah ngobrol dengan teman dan up to date.

(freshnessmag.com)
FIXIE
Orang setidaknya merakit, ya meningkatkan kreatifitas juga, selain itu, namanya juga sepeda ya pasti buat sepedaanlah, walaupun cuma gaya-gayaan aja, yang penting geosss, jadi olahraga juga deh, ditambah pas pada kumpul sepedaan jadi lebih banyak yang bersepeda juga mengurangi polusi udara.


(freshnessmag.com)
DENIM
Namanya juga fashion, ya pasti update dan wajar aja ngikutin tren. Setidaknya tren ini mampu membuat banyak anak muda terdorong untuk berbisnis.


(nedentallab.com)
BEHEL
Butuh tidak butuh, banyak yang memakai behel sekedar aksesoris saja. Ya nggak papa, bantu melarisi dokter gigi, dan juga menjadi salah satu lahan bisnis anak muda yang jualan behel. Selain itu mereka pakai behel juga jadi pilih-pilih makanan juga kan :)

(elegant-tattoss.blogspot.com)
TATTO
Mau mereka tidak begitu mengerti kenapa akhirnya memutuskan untuk menato tubuhnya, minimal mereka belajar seni dari situ, merasakan bagaimana rasanya ditato, dan belajar bertanggungjawab dengan pilihannya. Cepat atau lambat.


Pseudo Lyric

Pseudo

When you conk out

I can see your bloom

behind your closed eyes

Got an extra time and extra chance

when we need it

Even we are in a pseudo tragedy


Can not predict

what will happen

but we knew it clearly

Look sweet to be in love with u

Reff:

We’re just part of the process

You and I

We are the small door in the first episod of Alice

We’re just part of the process

You and I

Ins and outs of life


Till I cried when i said i love u

No pressure No bad day

No moans before

Just a pure tears in the truth recognition


Sooner or later we collapse

Without climbing

Without finding

Since we already fragile before


*It used to be one of my lyrics, but don't worry i'll try to make a good lyric for my own music :)

IS IT WORTH IT?


IS IT WORTH IT?
Hmm... well i just got a dilemma,
i thought i can do that, yeahs i can,
but is it worth it for me?
Oh, with pleasure i want to do that, it would be a big incredible moment also a big credible shit someday... But maybe, it just depends by what i wanna do.. yaaah.

Monday, January 3, 2011

Dieng


Saya baru sekali ke Dieng, Wonosobo, ternyata menuju ke Dieng cukup mengerikan juga, tidak seperti ke cangkringan, ketep, dan tawang mangu. Waktu kami sekeluarga pergi kesana, posisi ada jalan yang rusak, sudah itu seperti ke gunung, jalan curam dan sepit, berkabut, eh ditambah ada jembatan ambrol karena longsor, jadi diganti dengan jembatan sementara dan itu cukup mengerikan...

Setibanya disana udaranya dingin namun menyejukkan dan segar. Saya memulainya dengan mengunjungi candi-candi disana, melihat taman dan keindahan tanaman yang tumbuh di dataran tinggi itu, melihat peninggalan tradisi jaman dulu serta budaya gimbal yang masih bertahan disana melalui museum, serta ke telaga. Masih banyak tempat menarik lainnya, sayang kami tidak bisa stay lama karena malamnya adik saya harus les. Kalau mau kesini jangan tanggung-tanggung untuk mengunjungi berbagai tempat menarik disana. Selain yang saya sebutkan, ada banyak candi dan telaga lainnya, kawah, gunung, air terjun, gua, waduk, agrowisata, dll.

Ayo, daripada penasaran, silahkan mampir ke Dieng :)

Sunday, January 2, 2011

Pasca Merapi Yogyakarta

"Volcano Tour After Mount Merapi Eruption"

Mengakhiri hari terakhir di tahun 2010 kemarin, kami sekeluarga besar pergi ke salah satu wilayah yang terkena dampak dari erupsi Gunung Merapi yaitu daerah Cangkringan.

Sebelum berangkat adik saya berkata "Ngapain ke Merapi? Bencana kok malah dilihat?" dan ayah saya menjawab "Kejadiannya kan sudah selesai, justru penduduk sana pingin kita kesana, supaya dapat retribusi juga dari kita yang mengunjungi.". Setelah dijelaskan seperti itu akhirnya adik saya mengiyakan.

Dalam perjalanan, ketika saya menengok ke arah sisi kanan kiri jalan yang dikelilingi oleh pohon-pohon saya melihat di bagian kanan menuju cangkringan, hutan itu nampak rimbun dan tenang, tidak ada tanda-tanda terkena erupsi, namun hanya selisih beberapa meter di belakangnya, pohon-pohon disana telah kering. Hal ini terjadi karena faktor angin juga yang membawa "wedhus gembel" kesana. Selain itu ada beberapa barang seperti motor dan sepeda yang sengaja dipajang di sisi jalan untuk menunjukkan bagaimana panasnya dapat membuat kendaraan itu sampai melepuh.

Disana, ada beberapa penduduk yang menyodorkan kotak-kotak, dan saat itu sepupu saya bertanya "Kenapa kok kasi kotakan? kan sudah selesai bencananya?" lalu om saya (ayahnya) menjawab, "Loh, kamu belum sampai ya kesana? Gini lo nak, panasnya wedhus gembel itu 1000 derajat, rumah-rumah yang mereka tempati rusak, rumah yang mereka bangun susah-susah atau yang sudah diwarisi turun temurun. Sawah mereka kering, tempat mereka bekerja. Sapi mereka mati. Nah mereka memang selamat, tapi kan mereka harus menjalankan hidup lagi seperti biasanya, dan dengan keadaan mereka sekarang mereka butuh biaya lebih untuk memulai lagi dari nol." dan sepupu saya sekarang mengerti kenapa mereka membutuhkan dana lagi.

Bencana memang bukanlah sebuah tontonan, tetapi, dengan bijak, di waktu yang tepat, "wisata bencana" merupakan salah satu cara membantu mereka bangkit. Kami kesana membayar tiket, orang-orang disana membaantu parkir, dapat berjualan foto, berjualan jajanan, yang tentunya dapat membantu mereka mencari nafkah. Dari sisi penontonnya, kami jadi mengerti bagaimana kebesaran-Nya, bagaimana kesedihan mereka serta kegigihan mereka untuk bertahan hidup.

Saturday, January 1, 2011

Epilog Perkuliahan Komunikasi dan Resolusi Konflik B 2010


"Kala Hati Tak Bisa Dikaji"

Sebuah drama singkat berdurasi sepuluh menit yang dijadikan sebagai simulasi yang bertujuan untuk melihat bagaimana kami menilai sebuah konflik dan menyelesaikannya.

Jenar, Roy, Nenek, Putri, Yopi
(dari kiri ke kanan)

Bercerita tentang seorang gadis yang dijodohkan oleh ayahnya dengan alasan si pendamping pria sudah sukses secara materi. Namun si gadis(Putri) tidak menginginkan hal seperti itu dipaksakan, karena dia memiliki pandangan bahwa itu adalah haknya untuk menentukan hal tersebut. Ditambah dia sudah memiliki pasangan hidupnya si Jono. Sayangnya si adik (Roy) dan sepupu perempuannya (Jenar) tidak menyukai Jono yang dianggapnya kampungan, dan selalu memanas-manasi ayahnya(Pak Iskandar). Sedangkan si Ibu yang sedih melihat Putri terlihat nelangsa itu tidak bisa berbuat apa-apa, walaupun sebenarnya Ibu mendukung Putri. Di rumah tersebut juga ada Paman (Paman Iskak) dan Bibi (Tante Melly) yang juga tinggal disana, Paman Iskak pun mendukung Iskandar, sedangkan Melly dan anak laki-lakinya(Yopi) memilih netral. Sampai akhirnya pada sebuah rapat besar keluarga tersebut, si nenek (Nawang Sukotjo) datang untuk membantu memberikan arahan terhadap konflik yang terjadi di rumah itu. Putri yang dengan keras kepala menolak dan meyakinkan tentang Yono, Iskandar yang juga teguh menjodohkan dengan si konglomerat dan nenek akhirnya bisa menengahi dengan mendengar apa yang dikatakan oleh Putri juga Iskandar, bagaimana sebuah kekayaan itu tidak menjamin, dan tidak everlasting. Nenek yang mempunyai wibawa yang sangat kuat itu mampu membuat Iskandar berpikir ulang, hingga akhirnya memutuskan untuk melihat keseriusan Jono lebih dahulu.
-END-

Arogansi manusia

Menurut KBBI, aro·gan·si n kesombongan; keangkuhan: kalau tidak mau meminta maaf, berarti dia mau menunjukkan -- kekuasaannya.


VS


Skor di atas menunjukkan bahwa gambar kedua lebih unggul daripada yang pertama dan saya pemenangnya. (Saat itu). Mungkin dalam permainan perang bintang saat itu, saya bisa mengalahkannya tapi tidak dalam beberapa permainan yang dibuatnya sendiri.

Manusia ketika sudah mendapatkan sesuatu yang tinggi terkadang menjadi 'tidak tau diri' atau bisa dibilang takabur atau seperti judulnya menjadi seorang manusia yang arogan. Kita mungkin saat itu atau saat ini berada di atas tetapi apa yang ada di depan kita tidak tahu bagaimana jadinya, bahkan dengan beberapa persiapan atau penilaian di awal pun tidak membuat kita mengetahui apa yang akan terjadi esok. Bahkan ketika kita sudah di atas pun seharusnya tidaklah kita melupakan orang-orang disekitar, terutama diri kita sendiri. Saat di atas kadang kita lupa bagaimana cara kita menggapainya, bagaimana habit kita, attitude kita sebelumnya, hedonisme melanda dan arogansi menjadi salah satu attitude yang menempel di diri kita. Hal seperti itulah yang perlu kita kontrol. Arogan tidak sama dengan percaya diri, sama halnya rendah diri vs minder.

Ketika seseorang merasa sudah dibutuhkan dia juga bisa menjadi punya kuasa pada orang tersebut, saat dia bersalah pun itu baginya adalah lumrah. Tidak perlu ada kata maaf lagi, bahkan tidak perlu basa-basi, karena baginya itu bukan masalah. Tapi tidak untuk orang yang terkena dampaknya, dia dapat merasakannya. Dan disitulah timbul sikap begging kepada seseorang yang ia butuhkan. Ketika mereka bersalah, dia memafkan dan membiarkan, bahkan kadang dia merasa ini mungkin hanya dia saja yang terlalu mempermasalahkan, sehingga malahan dia yang minta maaf. Kasian sekali. Namun begitulah yang sering saya rasakan. Dan ketika saya menyebutkan bahwa saya rela begging dan memaafkan kesalahan dari orang yang arogan itu, saya pun sudah menjadi bagian dari bentuk arogansi manusia.