Sunday, August 29, 2010

Girl's talk part I ( bracket/beghel/kawat gigi )

Sekitar lima tahun yang lalu saya menggunakan beghel pertama kalinya di gigi saya.
Tujuan penggunaannya tentu bukan sebagai perhiasan gigi atau salah satu bagian dari fashion, tetapi karena memang gigi saya cukup bermasalah, ketika di ronsen semakin terlihat bermasalah.
Saat itu saya baru masuk SMA, tepat setahun saya ke Dr.Gigi saya untuk pelepasan beghel, Dokter mencoba mengingatkan saya untuk bersabar dulu, karena hasilnya belum baik, saya tidak mau tahu, sudah setahun dan saya tidak mau menggunakannya lagi.

Kenapa?
Jawabnya simple, karena saya tidak percaya diri.
Suatu ketika beberapa teman lelaki saya di sekolah selalu berbicara dengan saya dengan bibir sengaja dimaju-majukan atau sekedar mengejek gigi saya.
Sebenarnya itu cuma ejek-ejekan ringan ala anak sekolahan, tetapi ternyata pribadi saya saat itu tidak kebal terhadap kejenakaan mereka, saya menunggu tepat setahun untuk cepat-cepat melepas beghel saya.

Lalu apa yang terjadi?
Keesokan harinya teman saya berkata, loh kamu copot? kok gak ada bedanya ya ternyata sambil tertawa, kesal sekali rasanya. Pulang-pulang saya menangis menceritakan ke ibu saya, hha.

Sekitar dua tahun kemudian saya bertemu teman-teman saya lama, teman main tetapi bukan teman satu sekolah, dan mereka menyayangkan saya melepas kawat saya, mereka bilang better dengan kawat.

Sekarang, tepatnya 29 Agustus 2010, seseorang berkata, ada yang aneh dengan diri saya, oh ternyata gigi saya, kenapa tidak di kawat? Saya jawab, ya dulu pernah sekarang mau pasang lagi ngerasa nggak pantas. Lalu, dia bilang, wanita berbeghel itu menarik. So?

Hai para lelaki, ada apa dengan kalian? Saya berbeghel komplain, tidak berbeghel komplain juga, maunya gimana? Situ punya duit buat pasang copot kawat di gigi saya?


Tips untuk para lelaki dalam menghadapi tipe-tipe wanita minderan atau bahkan terhadap wanita yang sepertinya cuek sekalipun:

Jangan kalian mengkritik fisik perempuan, ini berbeda dengan pakaian yang kalau memang norak kalian bisa komplain untuk ganti, ini fisik, bawaan dari lahir, walaupun mungkin bisa disembuhkan atau dimanipulasi dengan alat bantu, jangan deh mengkritik fisik wanita, fisik teman Anda sekalipun, baik laki-laki maupun perempuan. OK?

Ini tidak hanya masalah perasaan saja, terkadang hal seperti ini akhirnya mempunyai dampak yang meluas bahkan masif.

Contoh seperti saya, ketika SMA saya tidak tahan dikritik, akhirnya saya melepas kawat yang harganya saat itu relatif mahal, secara tidak langsung Anda mendorong seseorang untuk membuang uang secara percuma tanpa mendapatkan manfaatnya.

Selain itu, dengan segala kritikan pria, seorang wanita terkadang tidak mencintai dirinya sendiri apa adanya. Mulai dari operasi plastik, sedot lemak, dll. Kasihan nanti.

Bahkan untuk beberapa wanita mereka memilih untuk menyelesaikan hidupnya hanya karena kritikan seorang teman yang mungkin sebenarnya hanya bercanda.

Dan beberapa dampak buruk lain yang tidak kalian duga.


Berkacalah sebelum anda menjadi kaca bagi orang lain :)

Selamat hari Minggu



1 comment: