Saturday, February 12, 2011

Tulus

Apa itu tulus? Tulus yang menangis jika tidak dicintai? Tulus yang marah ketika tidak diperhatikan? Tulus yang ketika melakukan sesuatu untuknya berharap dia mengerti. Mengerti apa yang kita ucapkan, mengerti apa yang kita tunjukkan, mengerti apa yang kita berikan, mengerti apa yang kita lakukan, mengerti apa yang kita rasakan. Apakah sekedar ingin dimengerti? Atau hanya sekedar yang penting dia tahu? Bukankah semua itu penuh maksud? Lalu tulus yang bagaimana?

“Tu·lus a sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dr hati yg suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati; tulus ikhlas: ke·tu·lus·an v kesungguhan dan kebersihan (hati); kejujuran: “ (KBBI)

“Dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang, tapi ketika cinta itu tulus, meskipun kalah, kamu tetap menang. Hanya karena kamu berbahagia dapat mencintai seseorang lebih dari kamu mencintai dirimu sendiri, Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang. Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita, melainkan karena kita menyadari bahwa dia akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya”

(Kahlil Gibran)

Apakah orang yang mencinta dapat melakukan hal yang tulus terhadap cintanya? Atau seorang yang tulus dapat mencintai seseorang? Bagaimana kita mengetahui seseorang tulus kepada kita, sedangkan kita sendiri tidak benar-benar mengetahui apakah kita tulus terhadapnya.

Pernahkah kalian merasakan cinta yang tulus dari seseorang? Pernahkan kalian mencintai seseorang dengan tulus? Aku berharap kalian semua dapat merasakan kedua-duanya. Bahkan, ketika kita mencintai seseorang dengan tulus, kita telah mendapatkan ketulusan yang dia berikan tanpa kita sadari. Kadang kita tidak menyadari, orang yang pernah kita benci, namun pernah kita sayangi itu, telah memberikan kasihnya kepada kita. Meskipun ketulusannya hanya sebuah kepalsuan, terimalah itu, terimalah dengan tulus. Hanya saja, sadari, kapan kalian harus berhenti, seperti apa kata Gibran. Berhentilah berpura-pura tidak mengerti, lepaskan saja, sebelum akhirnya kau membuatnya menjadi seseorang yang benar-benar tidak mengerti.

No comments:

Post a Comment