Semua yang dia katakan sejatinya adalah sama seperti yang kurasakan.
Sedikit kaget dan cemas, bahkan ketika ternyata kami telah merasakan.
Segera aku berpikir mungkin aku lah yang akhirnya membentuk perasaan tersebut.
Sebenarnya, apakah dia merasakannya? Jangan-jangan abjeksi itu bukan terbentuk tetapi kubentuk.
Sesungguhnya aku tidak meragukannya. Mungkin eksistensi dari perpaduan kitalah yang menjadi..
Sayangnya aku tidak merasa depresi.
Sayangnya aku tidak kehilangan hasrat.
Sayangnya sedikit rasa malas saja yah yang memang dari dulu dan nemplok saja mencari pembenaran.
Sayangnya ...
No comments:
Post a Comment