Ya, seperti yang pernah saya bilang di postingan saya sebelumnya, akhirnya saya bisa menonton Monolog Kucing di hari kedua, tepatnya tanggal 4 November di Concert Hall Taman Budaya Yogya.
Kami berempat,satu keluarga, pesan yang 30 rb saja, mau yang lesahan di depan sendiri 50rb, tapi mama saya nggak kuat duduk lesehan, dan nggak mau kalau pisah-pisah, katanya sih dia ikut karena ada unsur kebersamaannya, hhe, selain memamng suka mas Butet:)
Sayang, saya tidak membawa kamera dan HP saya tidak berkamera, jadi nggak sempat foto adegannya mas Butet di Monolog Kucing..
Monolog Kucing dimainkan tidak begitu lama, satu jam setengah kurang lebihnya. Tapi asik, lucu, dan mas Butet OK deh pokoknya :) Apalagi karya Putu Wijaya.
Di Awal dia menceritakan tentang istrinya yang lagi balik ke rumah orangtua gara-gara si bapak ingin service lebih, si Ibu nya nggak mau, hha. Settingannya pada bulan puasa.
Ya setelah mencibir, bercerita, tentang ada kucing tetangga yang datang, diselingi sindiran-sindiran politik ala mas Butet, akhirnya tahu deh kenapa Kucing, bukan buaya, ular, atau hewan lain. Karena hewan lain sudah banyak diwakilkan. Contohnya Buaya vs Cicak. Babi untuk celengan polri, dan macam-macam.
Disitu juga mas Butet bermain sebagai ketua RT yang sukanya korupsi walau di awal nampak bagaikan Nabi, katanya begitu, hha. Ya tentu saja, diakhiri dengan mas Butet yang membunuh kucing tetangga secara tidak sengaja, dan diminta pak RT ganti rugi tanpa memberi bantuan atau saran apapun. Itulah akhirnya. Sambil menyobek-nyobek tagihan pembayaran kucing dan menggumam bahwa dia memang bukan apa-apa. untuk menjadi seorang 'pahlawan' yang 'bijak' harus mempunyai tumbal. End.
Siapa yang sudah nonton? Bagaimana menurut anda?
Kami berempat,satu keluarga, pesan yang 30 rb saja, mau yang lesahan di depan sendiri 50rb, tapi mama saya nggak kuat duduk lesehan, dan nggak mau kalau pisah-pisah, katanya sih dia ikut karena ada unsur kebersamaannya, hhe, selain memamng suka mas Butet:)
Sayang, saya tidak membawa kamera dan HP saya tidak berkamera, jadi nggak sempat foto adegannya mas Butet di Monolog Kucing..
Monolog Kucing dimainkan tidak begitu lama, satu jam setengah kurang lebihnya. Tapi asik, lucu, dan mas Butet OK deh pokoknya :) Apalagi karya Putu Wijaya.
Di Awal dia menceritakan tentang istrinya yang lagi balik ke rumah orangtua gara-gara si bapak ingin service lebih, si Ibu nya nggak mau, hha. Settingannya pada bulan puasa.
Ya setelah mencibir, bercerita, tentang ada kucing tetangga yang datang, diselingi sindiran-sindiran politik ala mas Butet, akhirnya tahu deh kenapa Kucing, bukan buaya, ular, atau hewan lain. Karena hewan lain sudah banyak diwakilkan. Contohnya Buaya vs Cicak. Babi untuk celengan polri, dan macam-macam.
Disitu juga mas Butet bermain sebagai ketua RT yang sukanya korupsi walau di awal nampak bagaikan Nabi, katanya begitu, hha. Ya tentu saja, diakhiri dengan mas Butet yang membunuh kucing tetangga secara tidak sengaja, dan diminta pak RT ganti rugi tanpa memberi bantuan atau saran apapun. Itulah akhirnya. Sambil menyobek-nyobek tagihan pembayaran kucing dan menggumam bahwa dia memang bukan apa-apa. untuk menjadi seorang 'pahlawan' yang 'bijak' harus mempunyai tumbal. End.
Siapa yang sudah nonton? Bagaimana menurut anda?
gagal mulu cari tiketnya T_T
ReplyDelete