Saya melihat umbul-umbul Jogja Fair Pesta Liburan Rakyat beberapa hari sebelum perayaan dimulai, lalu saya sudah bertekad untuk datang, apalagi di musim liburan dan dengan status saya yang super pengangguran ini.
Acara dimulai dari tanggal 30 Juni - 4 April 2010.
Di depan JEC, saya sudah ragu, sepertinya sepi, tapi sampai di dalam, ya memang tidak begitu ramai. Setelah membayar parkiran, kita masuk ke dalam dan membeli tiket seharga 3.500 per orang. Masuk ke dalam saya sudah merasa sedikit ilfeel dengan acaranya, kok seperti salah masuk, dan tidak seperti yang saya bayangkan, ya minimal seperti Jakarta fair.
Disana ada beberapa stand, mulai dari stand lembaga pendidikan, lalu ada satu yang membuat penasaran, yaitu blok rumah hantu tapi sepertinya belum dibuka. Ohya, suasana disana cocok sekali kalau kita bawa anak kecil, hhe. Disana persis kaya' di alun-alun, mulai VCD/DVD bajakan dan pretelan-pretelan alat elktronik. Lalu, saya masuk ke bagian kerajinan tanah liat, disana saya membeli oleh-oleh untuk mama dan adik perempuan saya, tak lupa saya membeli tanah liat menyerupai BB (maklum, saya nggak punya BB, beli BB bohong-bohongan saja sudah puas, cuma 15rb lagi).
Setelah dari sana, kami melihat pertandingan karate. Saya dulu waktu awal SMP juga pernah ikut tae kwon do, tapi cuma sampai sabuk kuning, hhe. Pertandingannya seru juga, ada yang lucu, kayak ngelihat anak kecil asal mukul, aneh deh. Setelah itu saya ke stand Gramedia, kalab! Saya banyak beli buku, dan baru satu buku yang saat ini baru saya buka bungkus plastiknya dan baru sampai hal 41!hhe.
Sampai ke bagian yang bernuansa Jepang, saya mencoba bermain pancing ikan, bayar seribu boleh nyoba mancing dua kali, tapi susah! pakai kertas tipis, jebol terus deh. Tapi nggak masalah seribu ini, hhe.
Next, saya ke counter cokelat. Niatnya mau kasih coklat, tapi duitnya habis! Keluar deh kita, saya cari-cari mobil Mandiri, eh kata satpamnya udah pulang, terus jalan deh ke ATM depan. Akhirnya!
Masuk lagi, mau beli cokelat yang tadi. Tapi saya tergoda dengan pohon permohonan yang biasanya dilakukan di Jepang waktu festival Tanabata. Satu kertas permohonan bayar 500, aku beli dua, terus kita nulis deh permohonannya. Tapi kita nggak boleh ngintip isi permohonannya.
Puas deh, setelah itu saya beli cokelat dan minum susu kedelai rasa capucino. Lalu pulang.
Sebenarnya tadi niat awal cuma mau nulis isi permohonan yang saya tulis itu, tapi malah jadi panjang ya, hhe.
Saya sedikit lupa isi permohonannya, intinya:
'Hopefully, cum laude, continued S2, being lecturer and entrepreneurs, happy, he love me and i love him :) '
Acara dimulai dari tanggal 30 Juni - 4 April 2010.
Di depan JEC, saya sudah ragu, sepertinya sepi, tapi sampai di dalam, ya memang tidak begitu ramai. Setelah membayar parkiran, kita masuk ke dalam dan membeli tiket seharga 3.500 per orang. Masuk ke dalam saya sudah merasa sedikit ilfeel dengan acaranya, kok seperti salah masuk, dan tidak seperti yang saya bayangkan, ya minimal seperti Jakarta fair.
Disana ada beberapa stand, mulai dari stand lembaga pendidikan, lalu ada satu yang membuat penasaran, yaitu blok rumah hantu tapi sepertinya belum dibuka. Ohya, suasana disana cocok sekali kalau kita bawa anak kecil, hhe. Disana persis kaya' di alun-alun, mulai VCD/DVD bajakan dan pretelan-pretelan alat elktronik. Lalu, saya masuk ke bagian kerajinan tanah liat, disana saya membeli oleh-oleh untuk mama dan adik perempuan saya, tak lupa saya membeli tanah liat menyerupai BB (maklum, saya nggak punya BB, beli BB bohong-bohongan saja sudah puas, cuma 15rb lagi).
Setelah dari sana, kami melihat pertandingan karate. Saya dulu waktu awal SMP juga pernah ikut tae kwon do, tapi cuma sampai sabuk kuning, hhe. Pertandingannya seru juga, ada yang lucu, kayak ngelihat anak kecil asal mukul, aneh deh. Setelah itu saya ke stand Gramedia, kalab! Saya banyak beli buku, dan baru satu buku yang saat ini baru saya buka bungkus plastiknya dan baru sampai hal 41!hhe.
Sampai ke bagian yang bernuansa Jepang, saya mencoba bermain pancing ikan, bayar seribu boleh nyoba mancing dua kali, tapi susah! pakai kertas tipis, jebol terus deh. Tapi nggak masalah seribu ini, hhe.
Next, saya ke counter cokelat. Niatnya mau kasih coklat, tapi duitnya habis! Keluar deh kita, saya cari-cari mobil Mandiri, eh kata satpamnya udah pulang, terus jalan deh ke ATM depan. Akhirnya!
Masuk lagi, mau beli cokelat yang tadi. Tapi saya tergoda dengan pohon permohonan yang biasanya dilakukan di Jepang waktu festival Tanabata. Satu kertas permohonan bayar 500, aku beli dua, terus kita nulis deh permohonannya. Tapi kita nggak boleh ngintip isi permohonannya.
Puas deh, setelah itu saya beli cokelat dan minum susu kedelai rasa capucino. Lalu pulang.
Sebenarnya tadi niat awal cuma mau nulis isi permohonan yang saya tulis itu, tapi malah jadi panjang ya, hhe.
Saya sedikit lupa isi permohonannya, intinya:
'Hopefully, cum laude, continued S2, being lecturer and entrepreneurs, happy, he love me and i love him :) '
No comments:
Post a Comment