Hari ini saya menemani mama saya membeli kue untuk pengajian, beliau meminta saya melewati rumah masa kecil saya di daerah Mino yang kebetulan toko roti tidak terletak jauh darisana.
Lalu beliau menunjukkan rumah Riswandha Imawan. Saya tidak mengenal Riswandha yang satu ini, tetapi orangtua saya memang salah satu orang yang salut terhadap si Bapak yang anaknya satu SMP, satu SMA dan satu Fakultas dengan saya ini, dan saya yakin banyak sekali orang yang kagum dengan beliau :) , saya percaya dengan selera mama saya tentunya, hha.
Siapakah Riswandha Imawan?
Prof.Dr. Riswandha Imawan adalah seorang guru besar FISIPOL UGM dan juga seorang pengamat politik. Beliau meninggal di umur 51 tahun, tepatnya pada tanggal 4 Agustus 2006. Pada masa hidupnya saya tidak begitu mengamati beliau, maklum saya salah satu pelajar yang tidak aktif membaca koran dan minim pengetahuan umum pada saat itu (sekarang sebagai mahasiswa FISIPOL, saya malu mengaku seperti itu, hha).
Saya ingat ketika saya SMP, orangtua saya bertanya, mengenai teman satu sekolah saya yang merupakan anak pak Riswandha, yaitu Satria Aji Imawan.
Ya! Ternyata saya satu SMP, dan bertemu lagi di SMA, dan satu fakultas pula di Fisipol.
Saya tidak begitu akrab dengan Aji ini, yang jelas dia orangnya ramah, karena kalau di kampus dia suka nyapa saya, padahal saya bukan mahasiswa yang ramah, senang sekali deh disapa dengan orang, menurut saya itu tanda keramahan seseorang, apalagi saya tidak begitu dekat dengan Aji :)
Ketika di depan kantin kampus, teman sebalah saya sedang berbincang-bincang dengan lelaki misterius yang sedang memamerkan topi toganya, lalu saya bisik-bisik, siapa sih? kok ganteng ya? Waw! ternyata itu anak pertama pak Riswandha yang bernama Rafif.
Saya tidak mengenal si Rafif ini, yang jelas tampangnya OK, hha. Tetapi saya berani bilang, kalau si Aji ini lebih ramah dibandingkan dengan kakaknya yang sepertinya sedikit galak (sok tahu).
Ok, kembali lagi ke Pak Riswandha, inilah penilaian orangtua saya:
Pak Riswandha itu orangnya sederhana, ganteng, ramah dan pintar. Cari suami kaya' gitu dong. hha, begitulah.
Anyway, lalu apa hubungannya dengan asal mula sebuah nama?
Jadi, saya tiga bersaudara, saya memiliki satu adik laki-laki, anak terakhir bernama Aria Riswanda, ternyata ketika melewati mino tadi, mama bercerita bahwa Aria Riswanda murni diambil dari nama Riswandha Imawan. waw. :)
Lalu beliau menunjukkan rumah Riswandha Imawan. Saya tidak mengenal Riswandha yang satu ini, tetapi orangtua saya memang salah satu orang yang salut terhadap si Bapak yang anaknya satu SMP, satu SMA dan satu Fakultas dengan saya ini, dan saya yakin banyak sekali orang yang kagum dengan beliau :) , saya percaya dengan selera mama saya tentunya, hha.
Siapakah Riswandha Imawan?
Prof.Dr. Riswandha Imawan adalah seorang guru besar FISIPOL UGM dan juga seorang pengamat politik. Beliau meninggal di umur 51 tahun, tepatnya pada tanggal 4 Agustus 2006. Pada masa hidupnya saya tidak begitu mengamati beliau, maklum saya salah satu pelajar yang tidak aktif membaca koran dan minim pengetahuan umum pada saat itu (sekarang sebagai mahasiswa FISIPOL, saya malu mengaku seperti itu, hha).
Saya ingat ketika saya SMP, orangtua saya bertanya, mengenai teman satu sekolah saya yang merupakan anak pak Riswandha, yaitu Satria Aji Imawan.
Ya! Ternyata saya satu SMP, dan bertemu lagi di SMA, dan satu fakultas pula di Fisipol.
Saya tidak begitu akrab dengan Aji ini, yang jelas dia orangnya ramah, karena kalau di kampus dia suka nyapa saya, padahal saya bukan mahasiswa yang ramah, senang sekali deh disapa dengan orang, menurut saya itu tanda keramahan seseorang, apalagi saya tidak begitu dekat dengan Aji :)
Ketika di depan kantin kampus, teman sebalah saya sedang berbincang-bincang dengan lelaki misterius yang sedang memamerkan topi toganya, lalu saya bisik-bisik, siapa sih? kok ganteng ya? Waw! ternyata itu anak pertama pak Riswandha yang bernama Rafif.
Saya tidak mengenal si Rafif ini, yang jelas tampangnya OK, hha. Tetapi saya berani bilang, kalau si Aji ini lebih ramah dibandingkan dengan kakaknya yang sepertinya sedikit galak (sok tahu).
Ok, kembali lagi ke Pak Riswandha, inilah penilaian orangtua saya:
Pak Riswandha itu orangnya sederhana, ganteng, ramah dan pintar. Cari suami kaya' gitu dong. hha, begitulah.
Anyway, lalu apa hubungannya dengan asal mula sebuah nama?
Jadi, saya tiga bersaudara, saya memiliki satu adik laki-laki, anak terakhir bernama Aria Riswanda, ternyata ketika melewati mino tadi, mama bercerita bahwa Aria Riswanda murni diambil dari nama Riswandha Imawan. waw. :)
tulisan yang bagus :)
ReplyDeleteadiknya cakep kayak kakaknya.hehe.
terima kasih ya lintang.
salam dari keluarga Imawan :)
Terimakasih Aji.
ReplyDeleteSenangnya dikomentari anaknya langsung,suatu kehormatan, hha,
Semoga namamu besok juga menjadi inspirasi para orangtua untuk nama-nama anaknya ya, amin :)
Salam kembali dari keluarga ;)